Solo, CyberNews. Sebanyak 80 koperasi yang ada di Kota Solo masuk dalam kategori koperasi kurang sehat. Sementara yang tidak sehat atau sudah mengalami kebangkrutan, sedikitnya ada lima koperasi. ''Dari jumlah total 541 koperasi di Solo, yang teridiri atas Koperasi Serba Usaha (KSU-red), Koperasi Simpan Pinjam (KSP-red) dan Koperasi Jasa Keungan Syariah (KJKS-red), sekitar 15 persennya sudah kurang sehat. Bahkan pada 2009, ada sedikitnya lima koperasi yang mengalami kebangkrutan," kata Kabid Koperasi Dinkop & UKM Kota Surakarta, Didik Adi Putranto kepada Suara Merdeka CyberNews, Selasa (13/7)
Menurutnya, indikator yang digunakan untuk menilai tidak, kurang atau sehatnya sebuah koperasi meliputi aspek kelembagaan, modal, dan usaha. Sedangkan penyebab puluhan koperasi menjadi bangkrut dan masuk dalam kategori kurang sehat itu pun dipicu berbagai faktor. Diantaranya, karena lemahnya sumber daya manusia (SDM)koperasi dan ketatnya persaingan ekonomi global, seperti halnya dengan pihak perbankan.
Didik melanjutkan, SDM dalam koperasi masih banyak yang kurang berkualitas jika dibandingkan tenaga kerja yang ada di perbankan. Bahkan, masih banyak dari mereka yang kurang menguasai teknik akuntansi untuk mengatur pembukuan. "Terlebih lagi, jika mengingat kalau perbankan memiliki fasilitas, teknologi, pembiayaan dan lembaga jaminan yang lebih baik. Karena itu banyak koperasi yang bangkrut dan menjadi kurang sehat," lanjutnya.
Kesimpulan dari kasus di atas :
Menurut saya mengenai kasus tersebut amat disayangkan, seharusnya koperasi-koperasi tersebut bisa dikembangkan sebaik mungkin. Koperasi-koperasi tersebut masih bisa dijalankan apabila SDM (Sumber Daya Manusia) diberikan pelatihan. Pelatihan tersebut bisa berupa pelatihanteknik akuntansi dan pembukuan kepada sumber daya manusia . pembinaan teknik akuntansi dan pembukuan. Selain diberikan pelatihan dan pembinaan, koperasi-koperasi tersebut seharusnya diberikan fasilitas-fasilitas yang memadai. Sehingga aktivitas koperasi bisa berjalan dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar